Bermain atau belajar? Yang pasti kegiatan
apalagi yang disukai anak-anak kalau tidak bermain, bermain adalah media
anak-anak agar anak itu bisa berkreasi karena anak-anak akan lebih aktif,
anak-anak juga berkhayalnya sangat kuat sehingga anak anak menggaggap permainan
itu serius bahkan hal yang wajib dilakukan setiap saat.
Anak-anak mempunya rasa
kesenangan sendiri dengan cara bermain, bahkan orang dewasa saja butuh waktu
luang untuk bermain apalagi yang seusia anak-anak. Sedangakan anak-anak juga
butuh pembelajaran atau pengetahuan dasar yang harus dimengerti oleh anak.
Bagaimana caranya guru-guru PAUD, TK atau RA itu bisa memadukan kegiatan
bermain dan belajar itu menjadi satu, karena anak-anak akan lebih senang dengan
cara seperti itu, dan anak-anak bisa lebih muda menerima pengetahuan yang
seharusnya mereka ketahui sesuai usianya. 0-2 tahun adalah masa anak-anak mulai
bisa bergerak dan 3-6 tahun adalah masa anak-anak mulai bisa berjalan &
berbicara. Menurut Plato “anak-anak lebih mudah mempelajari Aritmatika dengan
cara permainan” sedangkan menurut Sudono “bermain adalah satu kegiatan yang
dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilakan pengertian
atau memberikan informasi, memberikan kesenangan maupun mengembangkan imajinasi
anak”.
Jadi metode pembelajaran dengan cara bermain dirasa paling ampuh dan
mudah diterimah oleh anak-anak karena memberi kesempatan kepada anak untuk
bereksplorasi srta mempraktekannya langsung. Permainan dapat dipraktekan untuk
keterampilan membaca dan menghitung sederhana. Menjadi guru juga harus memberi
kesempatan dan membebaskan anak-anak didiknya berkreasi agar tidak merasa takut
atau berekspresi dengan apa yang telah anak-anak pikirkan.
Dari uraian diatas
dapat disimpulakn bahwa kreativitas anak-anak bisa tampil dini dan terlihat
saat anak itu bermain dan bermain juga menambah daya ingat anak, maka dengan
bermain dapatmembantu anak menyesuaikan diri dengan baik dalam kehidupannya,
anak juga bisa mengatasi masalah sehari-hari dari hasil bermain tersebut.
Metode yang sesuai dengan usia perkembangan anak yang memang membutuhkan wahana
dalam mengembangkan segala aspek perkembangan, mulai dari perkembangan fisik,
perkembangan kognitif maupaun perkembangan emosional. Dapat mendorong minat
anak belajar,karena anak tidak sadar bahwa sebenarnya mereka seang belajar tapi
anggapan mereka bermain.
Metode ini sangat kuat, memang cocok digunakan dalam
dunia PAUD, TK atau RA dan semua guru-guru pasti menerapkan metode ini. Tidak
hanya dalam dunia anak, di SD/MI, SMP/MTS,SMA/SMK/MA bahkan di Perguruan Tinggi
juga menerapkan metode ini.
Baca
Juga Artikel Ini :
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/usfitriyah/bermain-atau-belajar_565ddcaeec9673241d5f0458
Posting Komentar