Dolanan Anak untuk Pendidikan Karakter
Masa anak-anak adalah masa pembentukan
karakter. menurut para ahli bahwa usia 0-7 tahun adalah masa dimana seorang
anak bisa berkembang pesat tergantung simulasi dan pengaruh pendidikannya.
Menurut UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO usia anak
dibatasi hingga usia 18 tahun dan belum menikah. faktor yang mempengaruhi batas
usia anak adalah pertumbuhan fisik, psikososial, perkembangan anak,
karakteristik anak, dan kesehatan anak. sedangkan untuk kategori usia sekolah
dibagi menajdi usia prasekolah, usia sekolah, remaja, awal usia dewasa, dan
dewasa. karakter seorang anak ditentukan oleh pengaruh lingkungan
disekelilingnya, orangtua, keluarga, guru, teman sepermainan, dsb. tetapi
pengaruh paling besar adalah ditengah keluarga. karakteristik anak diperoleh
dari pemodelan yang didapatkannya. konon ceritanya otak anak itu seperti
komputer yang supercanggih berapa milyar sel otak bekerja pada usia pertumbuhan
itu. semakin banyak stimulus yang diperoleh maka semakin maksimalah kemampuan
anak untuk semua bidang. Issue dilingkup pendidikan yang sering
digembor-gemborkan beberapa waktu belakangan ini adalah tentang pendidikan
karakter.
Pendidikan karakter menjadi target utama
kebijakan pemerintah dalam upaya memperbaiki kondisi pendidikan di Indonesia.
Pendidikan karakter dirasa urgent untuk dipulihkan dan diperbaiki.
sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi berupaya keras untuk
mewujudkan perbaikan karakter melalui proses pedidikan di sekolah. hampir
seluruh kegiatan pembelajaran sebisa mungkin disisipkan penanaman karakter
unggul untuk siswa. upaya sekolah dalam menanamkan karakter mungkin selaras
dengan program pemerintah, akan tetapi pernahkan kita berfikir bahwa sebenarnya
banyak hal yang bisa kita usahakan dalam upaya menanamkan karakter pada anak.
salah satunya yaitu mengenalkan kegiatan permainan/dolanan anak. dolanan anak
menurut saya adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang sangat bernilai
tinggi, selain menjadi warisan budaya dolanan anak juga salah satu cara
mendidik yang baik. masih segar dalam ingatan saya beberapa jenis dolanan anak
yang menjadi dolanan favorit, diantaranya adalah permainan gobak sodor, petak
umpet, unclang, bendthik, kekeran, jamuran, jonjang, kasti dan masih banyak
lagi. semua jenis permainan itu jika kita kupas satu persatu hampir semua bisa
menanamkan karakter untuk anak. semisal gobak sodor, adalah permainan tim.
permainan ini biasanya diikuti oleh 5 orang untuk satu tim. gobak sodor bisanya
dilakukan oleh dua tim sehingga berjumlah 10 orang. biasanya dilakukan ditanah
yang lapang berukuran kurang lebih 5x3 m. permainan ini mengajarkan karakter
sportif, jujur, kerjasama tim, saling dukung, merasa senasib dalam
memperjuangkan kepentingan tim.
Jejamuran adalah dolanan anak yang biasanya
dilakukan ditengah malam dibawah sinar bulan purnama dihalaman rumah, hampir
seluruh anak keluar rumah untuk ikut bermain. Suasana bulan purnama yang terang
menambah keakraban teman sepermainan. Beberapa waktu belakang ini banyak upaya
dari beberapa pihak yang peduli akan kelestarian dolanan anak dengan mengadakan
event-event yang menarik, mencoba mengenalkan ke masyakarat tentang keberadaan
dolanan ini. Sasaran paling utama sebenarnya anak-anak yang hidup di era
teknologi sekarang.
Tidak bisa dipungkiri bagaimana perkembangan
teknologi mengikis kebiasaan, kelesatarian budaya kita. Hampir kita temui
disetiap sudut tempat umum anak-anak asyik berkutat dengan gudjet yang super
canggih, tempat makan, tempat bermain, rumah sakit, mall, bioskop, dll. Bisa
jadi dirumahpun sama waktu dihabiskan untuk bermain gudjet. tidak peduli dengan
efek dan dampak negatif yang mempengaruhinya. Kebiasaan bermain dan pola
kebiasaan anak-anak ini sungguh jauh berbeda dijaman dulu. Anak-anak cenderung
apatis dan asosial, lebih enjoy dengan layar gudjetnya. Upaya yang dilakukan
oleh beberapa pihak itu sebenarnya sejalan dengan upaya pendidikan karakter
yang digalakkan.
Banyangan saya jika saja setiap guru atau
dosen, atau pengajar bisa menjadikan dolanan anak ini menjadi model belajar
atau media belajar yang menarik tentu akan sangat membantu upaya pemerintah
untuk mewujudkan pendidikan karakter. Setiap guru mengenalkan jenis dolanan,
kemudian bisa mempraktekannya dengan dilengkapi konsep materi yang akan
diajarkan. Misalnya saja dalam pembelajaran sains, dolanan anak ini menawarkan
banyak kemudahan untuk menyampaikan konsep sains, seperti misalnya tentang
permainan kasti bisa mempelajari tentang Gerak, momentum, Implus dll. Atau
misal dolanan jejamuran bisa diceritakan bagaimana alam semesta sudah diatur
dengan sistem tata surya yang bergerak dengan lintasan elipsnya.
Anak-anak bisa bermain peran menjadi nama-nama
planet venus, mars, bumi, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter. Masih banyak
lagi ide-ide hebat yang bisa kita praktekan untuk pembelajaran yang lain.
Semisal dalam pembelajaran sosial, dengan bermain anak-anak bisa semakin akrab
antar teman. Kemudian bisa menumbuhkan rasa saling menghormati, menghargai,
jujur, toleran dan saling membantu, bergotong-royong. Kecerdasan sosial anak
juga semakin baik dan meningkat.
Dolanan anak bisa menjadi alternatif cara
mengajar yang keren dan inovatif. Selain kita bisa ikut melestarikan budaya
warisan Indonesia, kita juga bisa menanamkan pendidikan karakter untuk
anak-anak kita, sebagai penerus bangsa yang kita cintai ini. Untuk itu mari
mulai kita peduli, kenalkan anak-anak kita bagaimana bahagianya kita dulu tanpa
gudjet tapi dengan dolanan anak yang menyenangkan.
Meningggalkan memori hebat tentang kebersamaan
dan indahnya masa kecil. Tak apalah kita sekarang terpapar pengaruh yang
demikian dasyat asal kita tetap tersadar dan peduli bahwa tanah kita Indonesia
adalah negara kaya dengan berbagai warisan luhur budaya yang patut kita
banggakan. Dengan tetap berikhtiar sebaik-baiknya...yukk dolanan..^_^ Salam hangat
Baca
Juga Artikel Ini :
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/septiambar/dolanan-anak-untuk-pendidikan-karakter_56f0a0f1c222bd3f106b52da
Posting Komentar